Kamis, 03 Desember 2009

KWPT Januari 2009

19 Januari 2009
saat ini memang yang dinanti-nanti. biasanya jam 5 pagi aku masih meringkuk dibawah selimut dan menutup mata rapat-rapat. (malas sekolah), tapi pagi ini aku begitu bersemangat. ku mulai membuka mata dan memastikan tas tanganku sudah siap ditenteng menemaniku. bedak, tisyu, mukena, sisir, parfum, charger HP, makanan ringan, coklat, memenuhi tas tanganku. aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, cebar-cebur diiringi senandung gembira membayangkan perjalanan yang akan ku tempuh bersama teman-teman, guru-guru, dan ehm. ehm, “my lovely”. aku mempercepat kecepatan mobilku menuju airport. sesampai disana, ku ambil boarding pass yang diberikan oleh guruku yang sudah menunggu, ku salami ayah dan adik laki-lakiku, dan segera menyusul teman-temanku dilantai dua. aku berlari menuju pesawat saat suara manis wanita dibalik speaker diruang tunggu memperingatkan bahwa pesawat akan segera berangkat, dan itu adalah panggilan terakhir. aku mempercepat langkahku, menaiki pesawat dan mencari sobatku yang entah dimana mereka duduk, ku dapati Ufi, Ranni, dan Hayatri sudah duduk dideretan bangku yang sama. “tatiz mana?” tanyaku dan dijawab gelengan kepala oleh mereka. aku terus berjalan mencari kursi kosong (memang tidak berurutan, karena rombonganku sudah membooking setengah bangku pesawat). aku segera duduk, sementara masih banyak teman-teman dibelakangku yang masih lalu lalang mencari kursi, ku lambaikan tanganku ketika melihat dua adik kelasku, Tiska dan Putri. ku ajak mereka berdua duduk bersamaku, karena aku belum menemukan Tatis. ku off-line HP ku. dan pesawat take off meninggalkan pekanbaru.
sampai di Jakarta, semua sibuk mencari barang bawaan masing-masing. aku sih anteng-anteng aja, ada yang bantuin sih. hhee, makasih ya buat yang selalu ngurusin koper aku selama disana.

ada satu yang lucu, waktu mau masuk bus, ada dua bus yang akan membawa kami. bus pertama itu bus gede, bus yang kedua, bus yang kecil. aku dan Hayatrie menjaga barang-barang dengan teliti, begitu juga Ranni, Ufi, dan Tatis. aku melihat rombongan cewek naik ke bus dua, aku pun menarik koperku dan berniat mengikuti rombongan cewek-cewek itu. tapi, Hayatri mencegahku, “kita biarin aja bus itu penuh, kita naik bus gede aja” bisiknya. hmm, benar juga. dengan begitu aku bisa satu bus sama “jelekKU”, setelah mendapat komando dari salah seorang guru, “ yang ngga muat di bus kecil, segera masuk ke bus gede!” ku campakkan koperku dan berlari bersama sohib-sohibku untuk mendapatkan tempat yang asyik di bus gede. dan bisa dekat DIA. HAHAHA. setelah semua mendapat tempat duduk, bus berangkat menuju UI, setelah puas disana, kami menuju Mesjid Dian Al-Mahri di Depok, sholat ashar disana.

setelah dari sana, rombongan mulai kelelahan, dan kami menuju hotel. nah, aku sama DONSTRESS turun dari bus dan baru keinget sama koper. cemas juga sama koper yang aku campakkan gitu aja di bandara tadi. untungnya, pihak travel dan guru-guru mengurus semuanya.
ini baru permulaan, aku sekamar sama Hayatri, sementara Ranni, Ufi, dan Tatis berada dikamar sebelah. malam ini acara free buat semuanya. awalnya aku mau di hotel aja nungguin n***l yang katanya mau nyamperin aku. tapi, sekitar jam 8 n***l nelpon dan bilang kalau ngga jadi datang. aku hampir linglung karena ngga tau mesti gimana, sementara Hayatri, Ufi, Tatis dan Ranni udah punya planning masing-masing. alhamdulillah akhirnya Hayatri nawarin aku ikut. well, aku ikut Hayatri, aku dikenalin sama sepupu-sepupunya Hayatri, namanya Kak Eci dan anaknya, Kak Fani dan suaminya. MENYENANGKAN malam ini.

20 Januari 2009
go to Bogor, sampai di IPB, makan siang, lanjut ke kebun raya bogor. ngga nginap sih, cuma sebentar aja di Bogor, perjalanan berlanjut. menuju Bandung lewat puncak. rehat sejenak di puncak untuk sekedar berfoto-foto

dan melanjutkan perjalanan ke Bandung. sore menjelang malam, suasana yang asyik, gerimis dan suasana yang memang sudah sejuk. sangat mendukung untuk tidur. ku jengahkan kepalaku melihat keadaan di dalam bus. “my lovely” dan beberapa temannya lagi tidur. “pantesan SMS aku ngga dibalas” pikirku.

HUAAAAAAAAAA. KANGEEEEEENNN…
jam 9 malam sampai di hotel, lagi-lagi si DIA yang bantu bawain koper. setelah mandi dan ganti baju, kami makan malam di tempat yang tak jauh dari hotel. ada beberapa alumni As-Shofa yang kuliah di Bandung ikut meramaikan suasana. setelah makan, aku dan Hayatri main ke kamar Ufi, DONSTRESS berkumpul. serooonoook sangat. foto-foto, gila-gilaan, rebutan makanan.

21 Januari 2009
nasi goreng dan omelet menjadi santapan pagi ini, mengemas barang dan tidak akan kembali ke hotel lagi, karena sore ini langsung berangkat ke Jogja. pagi ini kami memulai perjalanan menuju ITB, setelah itu bergerak ke museum Geologi, dan mengakhiri perjalanan di UNPAD. horeeeeeeeee, shopping time!!! turun dari bus bawa uang dan membuka mata lebar-lebar karena tak kan melewatkan satu barang bagus pun. menelusuri FO* yang ada di jalan itu dan mulai membawa tentengan belanjaan. karena di buru waktu, kami harus krasak-krusuk lari sana-sini supaya semua FO ngga ada yang terlewatkan. aku tertarik dengan satu sandal, aku berniat membelinya, tapi ku pikir ‘nanti saja lah balik kesini lagi’. seingatku, tempat terakhir yang aku masuki adalah 18 park. (aii, ufi, kita masuk kesini lompatin got, ngga masuk lewat jalan yang seharusnya) haha. sementara Tatis dan Ranni pamit duluan, katanya mau balik ke salah satu toko tadi. aku dan Ufi bergantian melirik jam tangan, memastikan masih ada waktu beberapa menit lagi untuk kembali ke rombongan. dengan kantong belanjaan yang memenuhi jemari kami bertiga berlari menuju bus. mirip orang kebakaran jenggot. Tatis dan Ranni belum tiba di bus. Hayatri menelpon mereka agar mempercepat langkah kembali ke bus. anak-anak yang lain sudah berkumpul di bus, “my lovely” pun sudah duduk manis dibelakangku. tiba-tiba Tatis dan Ranni datang, Tatis langsung menunjukkan barang yang baru saja dibelinya, “OH GOD, my shoes!” sandal yang tadi ku inginkan, aku langsung ngomel* sama Tatis sampai akhirnya mengikhlaskan juga untuknya.
bus berjalan menuju stasiun KA, setiba di stasiun, aku ketemu Andrya, ku lirik jam tangannya, “mau?” tanya Aya kepadaku. aku tersenyum dan mengangguk. dilepasnya jam tangan dolphin itu dan memberikannya untukku, walaupun dengan berat hati. hhe, maaf + makasi Aya… usai sholat maghrib di stasiun, kami menuju gerbong yang sudah ditentukan. akhirnya aku, Ranni, Ufi, dan Hayatri mendapat satu tempat. sementara Tatis gabung sama Rini, Riza, dan lainnya. posisi yang tak ku inginkan, berada di tempat paling ujung dan suara yang berisik membuat aku sama sekali tidak tenang. aku benci bunyinya, ditambah lagi dengan cerita konyol buk Rini, haha. ada-ada aja ibuk nih. aneh* aja ceritanya. ku pasangkan headset di kedua telingaku, ku putar musik sekencangnya, menutup mata dengan jaketku dan menenggelamkan diri di pangku oleh Ranni.

22 Januari 2009
tiba di Jogja, badanku meriang, melayang, dan pusing. sempat muntah beberapa kali. setelah sarapan, (walaupun susah disuruh sarapan) mungkin yang ngebujuk aku bosan sama tingkah aku. tapi kalian tetap care sama aku, makasih sayang-sayangku. aku hanya minum teh hangat dan disuapkan kuah sup hangat oleh Tatis, tentunya dipaksa. tapi ngga tau kenapa, waktu sunrise di Parangtritis malah seger lagi. sayangnya Ranni sama Tatis lebih milih tidur di bus dari pada main di pantai.

foto-foto sama anak DBS pake kamera Dani, foto sama Ufi, Hayatri. ada satu yang tak terlupakan. HP Iboy, HP ku, HP dan dompet **d**, kamera Dani, mereka titipin sama aku, habis basah, dan semuanya rusak. maaf ya Dan, Boy, Fad. UFIIII!!!!! kalo kaw ngga manjat sama aku ngga bakal gini. musibah pertama. bajuku, celana, juga sama basahnya. pengen cepat-cepat kembali ke hotel dan mengeringkan badan. ternyata belum selesai, di hotel, aku sempat ada problem sama Hayatri, tapi untungnya cepat selesai.
sorenya jalan-jalan lagi ke Malioboro, waktu belanjanya ngga kayak di bandung yang mirip orang kehilangan anak. sekarang malah dikasi waktu dari jam 5 sampe jam 8 malam. aku, Hayatri, Tatis, Ufi, dan Ranni bersama-sama menyusuri jalan Malioboro yang padat dengan pengunjung. aku kembali teringat sesuatu, dulu aku sering kesini sama Bunda, weekend ke sini, borobudur, kaliurang, atau sekedar main ke Mall. rutinitas yang dilakukan waktu aku masih disini, masih sendiri, tanpa ketiga adikku karena memang belum lahir. sekarang, aku malah pergi tanpa ayah bunda, sekarang aku bersama teman-temanku. ku buka daftar oleh* yang akan ku beli, untuk Via, Nina, Anti, ayah, bunda, adik-adikku, buat DIA, dan buat aku sendiri dongg… jam 7 malam, Hayatri memintaku menemaninya bertemu sepupunya, bang Eno. oleh bang Eno kami di ajak jalan-jalan keliling Jogja, makan, dan minum wedang jahe di dekat kampus UGM. yang lucunya, bang Eno itu sudah bertahun-tahun di Jogja, tapi logat melayunya masih kental.
sampai dihotel malam jam 9, aku segera mandi bergantian dengan Hayatri. malam ini Ufi tidur bersama kami, ada yang mau aku bilang disini, malam ini aku balikan lagi, tapi aku ngga bilang sama kalian. maaf ya semua. banyak kejadian yang aku ngga tau di malam ini. karena aku terlalu lelah dan cepat tidur.

23 januari 2009
UGM adalah kampus terakhir yang kami kunjungi. Bunda segera menelpon Bude dan Mbak Par (tetanggaku dulu) agar mengunjungiku, tapi namanya ngga rejeki, ngga ketemu deh. padahal, Mbak Ika anaknya bude itu kerja di UGM. haduhh, kurang komunikasi sih. tapi lumayan lah, dapat baju tidur batik dari Mbak Par, ia menitipkannya di hotel. kami masih diberikan sedikit waktu untuk main di sekitar pusat belanja di Jogja. DONSTRESS mencar lagi, aku, Rani, Tatis mesti bersempit-sempit di atas becak, sementara Ufi dan Haya lebih dulu didepan kami. kami mengitari pertokoan yang banyak menjual batik-batik khas daerah sana, setelah memilih* barang untuk Via dan Andien, sesuatu yang buruk kembali menghampiriku, DONSTRESS masing-masing udah beli batik yang sama motifnya, tapi beda warna. sayangnya, aku ngga kebagian. semoga aja ini yang terakhir. setelah asyik naik becak, (kasihan Mas Kevin mesti bayar mahal becak yang dinaikinya, Karena Mas Kevin ngga belanja) kami kembali ke bus dan menunggu ditengah gerimis yang mulai membasahi kota pelajar itu. sambil rebutan berem, dan bakpia. ngga cowo, ngga cewe, sama aja. kayak ngga dikasi makan seminggu.
balik ke hotel, mandi, siapin barang*, dan akan meninggalkan Jogja, dan mengakhiri perjalanan indah ini. disini aku mulai sedih, ngga kerasa udah mau pulang aja. padahal aku masih pengen disini, sama DONSTRESS, teman*, guru*, dan ‘jelekKU’.
baru beberapa menit meninggalkan hotel, fadly nanyain HP-nya sama aku. langsung aku teringat aku meletakkannya di atas meja disalah satu kamar rehat tadi. BLEGG, mampus aku. ternyata belum selesai juga kemalanganku. aku hampir nangis mengingat yang terjadi di kota ini, kejadian buruk di Parangtritis, problem with Haya, ngga dapat baju tidur, ninggalin HP fadly. kenapa aku nih?? kok linglung banget belakangan ini. sayang*ku menenangkanku, begitu juga f****. setelah itu baru aku merasa tenang. perjalanan terus berlanjut, sholat maghrib di stasiun, dan meninggalkan Jogja pukul 8 malam. mulai lagi sibuk ngurusin barang yang sudah berubah menjadi dua kali lipat. teman*ku malah tas-nya pada beranak semua. Hayatrie sayang, susah ya bawa tas banyak ditambah salak 7 kilo? Hahaha. Riza, kok bisa jatuh kamu nak? lagi-lagi duduk berempat sama Rani, Haya, dan Ufi. Tatis harus duduk bersama yang lain. aku masih seperti kemarin. berusaha menenggelamkan diri di pangkuan Ufi. selera makan mendadak hilang. aku cuma bisa tidur, tidur, dan tidur.

24 Januari 2009
tiba di Jakarta, dan langsung menuju Bandara, mengurus barang yang akan dimasukkan ke bagasi, gosok gigi di bandara, sarapan melantai diemperan bandara, dan menunggu pesawat di terminal keberangkatan. bernyanyi bersama, rebutan nge-cash HP, haduhh, tak terlupakanlah semuanya. pengen lagi, kangen semua tu lagi..
pesawat di delay satu jam, sekitar jam 11 kami baru take-off. di pesawat, aku duduk sama Haya, Ranni, masih sejajar dengan bangku-ku, fadly dan teman*nya berada di tiga bangku disebelah kanan. aku duduk paling pinggir, begitu juga fadly. hanya terpisahkan jalan untuk lalu lalang para pramugari. sampai di Pekanbaru. fiuuhhh, back to home. perjalanan selesai.

0 komentar:

Posting Komentar