RSS

Jumat, 05 Februari 2010



Nama : Qonita Muhlisa
Lahiran : Bengkalis, 18 november 1992
Alamat : Jl. Duyung / villa putri duyung blok. F.14
TK : Brimob Jogja, Brimob Bengkalis
SD : 006 Bengkalis, 002 Siak
SMP : As-Shofa Pekanbaru
SMA : As-Shofa Pekanbaru
Universitas : ITB, amiiiiiiiin.
Kelas : XII. IPA 2
Nama Ayah : Muhibul Basyar
Nama Ibu : Lilis Suryani
Nama Adik : Aisyah Nurannisa Muhlisa
Muhammad Nurkhairi rabbani
Aisyah Nurmasitha Muhlisa

Nama teman-teman :
Alhumaira Oryza Sativa
Ali Firdaus Ghifari
Ari Wibowo
Balqiz Nur Khalida
Dicky Yulvarizal
Elsa Fibeany Liora
Fadly
Fauzi
Fitri Arini
Intan Septia Latifa
Kevin Erwansyah Akbar
Mardianty Fitri
Nurul Khairunisa
Ranni Putri Ifwan
Tami Oktari
Taufiq Ismail
Ufi Mitsaqy
Yesi Ramadhani

Wali kelas : Hendri, A.Md
Suprida, S.Pd

Kamis, 03 Desember 2009

KWPT Januari 2009

19 Januari 2009
saat ini memang yang dinanti-nanti. biasanya jam 5 pagi aku masih meringkuk dibawah selimut dan menutup mata rapat-rapat. (malas sekolah), tapi pagi ini aku begitu bersemangat. ku mulai membuka mata dan memastikan tas tanganku sudah siap ditenteng menemaniku. bedak, tisyu, mukena, sisir, parfum, charger HP, makanan ringan, coklat, memenuhi tas tanganku. aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, cebar-cebur diiringi senandung gembira membayangkan perjalanan yang akan ku tempuh bersama teman-teman, guru-guru, dan ehm. ehm, “my lovely”. aku mempercepat kecepatan mobilku menuju airport. sesampai disana, ku ambil boarding pass yang diberikan oleh guruku yang sudah menunggu, ku salami ayah dan adik laki-lakiku, dan segera menyusul teman-temanku dilantai dua. aku berlari menuju pesawat saat suara manis wanita dibalik speaker diruang tunggu memperingatkan bahwa pesawat akan segera berangkat, dan itu adalah panggilan terakhir. aku mempercepat langkahku, menaiki pesawat dan mencari sobatku yang entah dimana mereka duduk, ku dapati Ufi, Ranni, dan Hayatri sudah duduk dideretan bangku yang sama. “tatiz mana?” tanyaku dan dijawab gelengan kepala oleh mereka. aku terus berjalan mencari kursi kosong (memang tidak berurutan, karena rombonganku sudah membooking setengah bangku pesawat). aku segera duduk, sementara masih banyak teman-teman dibelakangku yang masih lalu lalang mencari kursi, ku lambaikan tanganku ketika melihat dua adik kelasku, Tiska dan Putri. ku ajak mereka berdua duduk bersamaku, karena aku belum menemukan Tatis. ku off-line HP ku. dan pesawat take off meninggalkan pekanbaru.
sampai di Jakarta, semua sibuk mencari barang bawaan masing-masing. aku sih anteng-anteng aja, ada yang bantuin sih. hhee, makasih ya buat yang selalu ngurusin koper aku selama disana.

ada satu yang lucu, waktu mau masuk bus, ada dua bus yang akan membawa kami. bus pertama itu bus gede, bus yang kedua, bus yang kecil. aku dan Hayatrie menjaga barang-barang dengan teliti, begitu juga Ranni, Ufi, dan Tatis. aku melihat rombongan cewek naik ke bus dua, aku pun menarik koperku dan berniat mengikuti rombongan cewek-cewek itu. tapi, Hayatri mencegahku, “kita biarin aja bus itu penuh, kita naik bus gede aja” bisiknya. hmm, benar juga. dengan begitu aku bisa satu bus sama “jelekKU”, setelah mendapat komando dari salah seorang guru, “ yang ngga muat di bus kecil, segera masuk ke bus gede!” ku campakkan koperku dan berlari bersama sohib-sohibku untuk mendapatkan tempat yang asyik di bus gede. dan bisa dekat DIA. HAHAHA. setelah semua mendapat tempat duduk, bus berangkat menuju UI, setelah puas disana, kami menuju Mesjid Dian Al-Mahri di Depok, sholat ashar disana.

setelah dari sana, rombongan mulai kelelahan, dan kami menuju hotel. nah, aku sama DONSTRESS turun dari bus dan baru keinget sama koper. cemas juga sama koper yang aku campakkan gitu aja di bandara tadi. untungnya, pihak travel dan guru-guru mengurus semuanya.
ini baru permulaan, aku sekamar sama Hayatri, sementara Ranni, Ufi, dan Tatis berada dikamar sebelah. malam ini acara free buat semuanya. awalnya aku mau di hotel aja nungguin n***l yang katanya mau nyamperin aku. tapi, sekitar jam 8 n***l nelpon dan bilang kalau ngga jadi datang. aku hampir linglung karena ngga tau mesti gimana, sementara Hayatri, Ufi, Tatis dan Ranni udah punya planning masing-masing. alhamdulillah akhirnya Hayatri nawarin aku ikut. well, aku ikut Hayatri, aku dikenalin sama sepupu-sepupunya Hayatri, namanya Kak Eci dan anaknya, Kak Fani dan suaminya. MENYENANGKAN malam ini.

20 Januari 2009
go to Bogor, sampai di IPB, makan siang, lanjut ke kebun raya bogor. ngga nginap sih, cuma sebentar aja di Bogor, perjalanan berlanjut. menuju Bandung lewat puncak. rehat sejenak di puncak untuk sekedar berfoto-foto

dan melanjutkan perjalanan ke Bandung. sore menjelang malam, suasana yang asyik, gerimis dan suasana yang memang sudah sejuk. sangat mendukung untuk tidur. ku jengahkan kepalaku melihat keadaan di dalam bus. “my lovely” dan beberapa temannya lagi tidur. “pantesan SMS aku ngga dibalas” pikirku.

HUAAAAAAAAAA. KANGEEEEEENNN…
jam 9 malam sampai di hotel, lagi-lagi si DIA yang bantu bawain koper. setelah mandi dan ganti baju, kami makan malam di tempat yang tak jauh dari hotel. ada beberapa alumni As-Shofa yang kuliah di Bandung ikut meramaikan suasana. setelah makan, aku dan Hayatri main ke kamar Ufi, DONSTRESS berkumpul. serooonoook sangat. foto-foto, gila-gilaan, rebutan makanan.

21 Januari 2009
nasi goreng dan omelet menjadi santapan pagi ini, mengemas barang dan tidak akan kembali ke hotel lagi, karena sore ini langsung berangkat ke Jogja. pagi ini kami memulai perjalanan menuju ITB, setelah itu bergerak ke museum Geologi, dan mengakhiri perjalanan di UNPAD. horeeeeeeeee, shopping time!!! turun dari bus bawa uang dan membuka mata lebar-lebar karena tak kan melewatkan satu barang bagus pun. menelusuri FO* yang ada di jalan itu dan mulai membawa tentengan belanjaan. karena di buru waktu, kami harus krasak-krusuk lari sana-sini supaya semua FO ngga ada yang terlewatkan. aku tertarik dengan satu sandal, aku berniat membelinya, tapi ku pikir ‘nanti saja lah balik kesini lagi’. seingatku, tempat terakhir yang aku masuki adalah 18 park. (aii, ufi, kita masuk kesini lompatin got, ngga masuk lewat jalan yang seharusnya) haha. sementara Tatis dan Ranni pamit duluan, katanya mau balik ke salah satu toko tadi. aku dan Ufi bergantian melirik jam tangan, memastikan masih ada waktu beberapa menit lagi untuk kembali ke rombongan. dengan kantong belanjaan yang memenuhi jemari kami bertiga berlari menuju bus. mirip orang kebakaran jenggot. Tatis dan Ranni belum tiba di bus. Hayatri menelpon mereka agar mempercepat langkah kembali ke bus. anak-anak yang lain sudah berkumpul di bus, “my lovely” pun sudah duduk manis dibelakangku. tiba-tiba Tatis dan Ranni datang, Tatis langsung menunjukkan barang yang baru saja dibelinya, “OH GOD, my shoes!” sandal yang tadi ku inginkan, aku langsung ngomel* sama Tatis sampai akhirnya mengikhlaskan juga untuknya.
bus berjalan menuju stasiun KA, setiba di stasiun, aku ketemu Andrya, ku lirik jam tangannya, “mau?” tanya Aya kepadaku. aku tersenyum dan mengangguk. dilepasnya jam tangan dolphin itu dan memberikannya untukku, walaupun dengan berat hati. hhe, maaf + makasi Aya… usai sholat maghrib di stasiun, kami menuju gerbong yang sudah ditentukan. akhirnya aku, Ranni, Ufi, dan Hayatri mendapat satu tempat. sementara Tatis gabung sama Rini, Riza, dan lainnya. posisi yang tak ku inginkan, berada di tempat paling ujung dan suara yang berisik membuat aku sama sekali tidak tenang. aku benci bunyinya, ditambah lagi dengan cerita konyol buk Rini, haha. ada-ada aja ibuk nih. aneh* aja ceritanya. ku pasangkan headset di kedua telingaku, ku putar musik sekencangnya, menutup mata dengan jaketku dan menenggelamkan diri di pangku oleh Ranni.

22 Januari 2009
tiba di Jogja, badanku meriang, melayang, dan pusing. sempat muntah beberapa kali. setelah sarapan, (walaupun susah disuruh sarapan) mungkin yang ngebujuk aku bosan sama tingkah aku. tapi kalian tetap care sama aku, makasih sayang-sayangku. aku hanya minum teh hangat dan disuapkan kuah sup hangat oleh Tatis, tentunya dipaksa. tapi ngga tau kenapa, waktu sunrise di Parangtritis malah seger lagi. sayangnya Ranni sama Tatis lebih milih tidur di bus dari pada main di pantai.

foto-foto sama anak DBS pake kamera Dani, foto sama Ufi, Hayatri. ada satu yang tak terlupakan. HP Iboy, HP ku, HP dan dompet **d**, kamera Dani, mereka titipin sama aku, habis basah, dan semuanya rusak. maaf ya Dan, Boy, Fad. UFIIII!!!!! kalo kaw ngga manjat sama aku ngga bakal gini. musibah pertama. bajuku, celana, juga sama basahnya. pengen cepat-cepat kembali ke hotel dan mengeringkan badan. ternyata belum selesai, di hotel, aku sempat ada problem sama Hayatri, tapi untungnya cepat selesai.
sorenya jalan-jalan lagi ke Malioboro, waktu belanjanya ngga kayak di bandung yang mirip orang kehilangan anak. sekarang malah dikasi waktu dari jam 5 sampe jam 8 malam. aku, Hayatri, Tatis, Ufi, dan Ranni bersama-sama menyusuri jalan Malioboro yang padat dengan pengunjung. aku kembali teringat sesuatu, dulu aku sering kesini sama Bunda, weekend ke sini, borobudur, kaliurang, atau sekedar main ke Mall. rutinitas yang dilakukan waktu aku masih disini, masih sendiri, tanpa ketiga adikku karena memang belum lahir. sekarang, aku malah pergi tanpa ayah bunda, sekarang aku bersama teman-temanku. ku buka daftar oleh* yang akan ku beli, untuk Via, Nina, Anti, ayah, bunda, adik-adikku, buat DIA, dan buat aku sendiri dongg… jam 7 malam, Hayatri memintaku menemaninya bertemu sepupunya, bang Eno. oleh bang Eno kami di ajak jalan-jalan keliling Jogja, makan, dan minum wedang jahe di dekat kampus UGM. yang lucunya, bang Eno itu sudah bertahun-tahun di Jogja, tapi logat melayunya masih kental.
sampai dihotel malam jam 9, aku segera mandi bergantian dengan Hayatri. malam ini Ufi tidur bersama kami, ada yang mau aku bilang disini, malam ini aku balikan lagi, tapi aku ngga bilang sama kalian. maaf ya semua. banyak kejadian yang aku ngga tau di malam ini. karena aku terlalu lelah dan cepat tidur.

23 januari 2009
UGM adalah kampus terakhir yang kami kunjungi. Bunda segera menelpon Bude dan Mbak Par (tetanggaku dulu) agar mengunjungiku, tapi namanya ngga rejeki, ngga ketemu deh. padahal, Mbak Ika anaknya bude itu kerja di UGM. haduhh, kurang komunikasi sih. tapi lumayan lah, dapat baju tidur batik dari Mbak Par, ia menitipkannya di hotel. kami masih diberikan sedikit waktu untuk main di sekitar pusat belanja di Jogja. DONSTRESS mencar lagi, aku, Rani, Tatis mesti bersempit-sempit di atas becak, sementara Ufi dan Haya lebih dulu didepan kami. kami mengitari pertokoan yang banyak menjual batik-batik khas daerah sana, setelah memilih* barang untuk Via dan Andien, sesuatu yang buruk kembali menghampiriku, DONSTRESS masing-masing udah beli batik yang sama motifnya, tapi beda warna. sayangnya, aku ngga kebagian. semoga aja ini yang terakhir. setelah asyik naik becak, (kasihan Mas Kevin mesti bayar mahal becak yang dinaikinya, Karena Mas Kevin ngga belanja) kami kembali ke bus dan menunggu ditengah gerimis yang mulai membasahi kota pelajar itu. sambil rebutan berem, dan bakpia. ngga cowo, ngga cewe, sama aja. kayak ngga dikasi makan seminggu.
balik ke hotel, mandi, siapin barang*, dan akan meninggalkan Jogja, dan mengakhiri perjalanan indah ini. disini aku mulai sedih, ngga kerasa udah mau pulang aja. padahal aku masih pengen disini, sama DONSTRESS, teman*, guru*, dan ‘jelekKU’.
baru beberapa menit meninggalkan hotel, fadly nanyain HP-nya sama aku. langsung aku teringat aku meletakkannya di atas meja disalah satu kamar rehat tadi. BLEGG, mampus aku. ternyata belum selesai juga kemalanganku. aku hampir nangis mengingat yang terjadi di kota ini, kejadian buruk di Parangtritis, problem with Haya, ngga dapat baju tidur, ninggalin HP fadly. kenapa aku nih?? kok linglung banget belakangan ini. sayang*ku menenangkanku, begitu juga f****. setelah itu baru aku merasa tenang. perjalanan terus berlanjut, sholat maghrib di stasiun, dan meninggalkan Jogja pukul 8 malam. mulai lagi sibuk ngurusin barang yang sudah berubah menjadi dua kali lipat. teman*ku malah tas-nya pada beranak semua. Hayatrie sayang, susah ya bawa tas banyak ditambah salak 7 kilo? Hahaha. Riza, kok bisa jatuh kamu nak? lagi-lagi duduk berempat sama Rani, Haya, dan Ufi. Tatis harus duduk bersama yang lain. aku masih seperti kemarin. berusaha menenggelamkan diri di pangkuan Ufi. selera makan mendadak hilang. aku cuma bisa tidur, tidur, dan tidur.

24 Januari 2009
tiba di Jakarta, dan langsung menuju Bandara, mengurus barang yang akan dimasukkan ke bagasi, gosok gigi di bandara, sarapan melantai diemperan bandara, dan menunggu pesawat di terminal keberangkatan. bernyanyi bersama, rebutan nge-cash HP, haduhh, tak terlupakanlah semuanya. pengen lagi, kangen semua tu lagi..
pesawat di delay satu jam, sekitar jam 11 kami baru take-off. di pesawat, aku duduk sama Haya, Ranni, masih sejajar dengan bangku-ku, fadly dan teman*nya berada di tiga bangku disebelah kanan. aku duduk paling pinggir, begitu juga fadly. hanya terpisahkan jalan untuk lalu lalang para pramugari. sampai di Pekanbaru. fiuuhhh, back to home. perjalanan selesai.

IA 2, I love you all

pertama kali masuk kelas ini rasanya biasa saja. lebih tepatnya belum terbiasa karena aku juga belum terlalu mengenal anak-anak dari X.1, hanya sebagian yang sudah ku kenal sebelumnya. tapi ternyata, semakin lama kelas ini semakin seru. mulai dari lelucon-lelucon ngga penting dan ejekan-ejekan konyol. sampai masalah-masalah yang dihadapi bersama dikelas ini. ngga ada satupun guru yang ngga marah setiap masuk kelas ini. tapi disisi lain, ngga ada guru yang bisa nahan ketawanya kalau udah dengar lelucon sama penghuni kelas ini. aku baru merasakan nikmatnya tahap remaja menuju kedewasaan disini. fisikly semuanya memang udah pada 16 atau 17 tahun, bisa dianggap dewasa. tapi kelakuan, ampun aku. ngga ada dewasanya sama sekali. sama aja seperti anak SD yang jingkrak sana jingkrak sini yang lagi heboh lihat pelangi sambil nenteng botol minuman. meleset dari perkiraan. baik cowo maupun cewe sama aja. kalo udah ada satu orang yang mulai nyeletuk satu kata aja disaat PBM, bersahut-sahutanlah celetukan lainnya dibumbui dengan tawa seisi kelas. tak jarang guru yang mengajar pun ikut tertawa.

kita punya keunikan-keunikan yang kelas lain ngga punya. kita punya aura yang beda. kalo ngga percaya, kita minta deh opini sama guru-guru tentang kelas kita. pasti guru-guru pada nyaman dikelas kita.
kelas mana yang pernah bikin surprice ulang tahun buat Bu Kepsek sama Bu Eli? kelas mana yang transaksi dagang bakso pada jam pergantian pelajaran?(jijah, kok ngga bisnis lagi?) kelas mana yang kreatif ngumpulin dana buat beli sarden sama ikan asin buat para korban gempa? kelas mana yang punya catur, monopoli, ludo, halma dan ular tangga dikelasnya? kelas mana yang kalo ada guru ngga masuk mengisi waktu buat main do-mi-ka-do, atau main tam-tam-buku, dan lagu yang dinyanyikan pun masih terhafal dengan sempurna, ngga cowo, ngga cewe, tetap ngga tau malu. kelas mana yang satu kelas lari keliling lapangan basket gara-gara telat nampilin yelyel? kelas mana yang paling bikin kangen? kelas mana yang paling banyak maunya? kelas mana yang suara cewek-ceweknya kayak di playgroup? kelas ini juga getol banget sama yang namanya gratisan, atau MAKAN GRATIS. dikelas ini aku menemukan berbagai jenis manusia-manusia aneh. disini juga aku mengenal makna persahabatan, kekompakan, solidaritas, saling bantu, saling sayang, dan merasa takut kehilangan. kalau kita menyebutnya, solidaritas tanpa batas lah. aku udah nganggap anggota kelas ini kayak kakak, abang, adik aku sendiri. aku nyaman dikelas ini. ngga kerasa waktu kita untuk bersama-sama ngga akan lama lagi. aku sedih kalau harus pisah sama kalian semua. aku merasa udah terlalu nyatu sama kalian. sampai sifat dan kebiasaan kalian aku hafal. mulai dari yang big body sampai si kecil yang manja banget sama tatis. dari yang paling tua sampai yang paling bungsu. dari yang paling jorok, sampai yang paling bersih. lengkaplah disini.

fadly. jangan tanya middle name or last name nya, ngga bakal nemu. kita doain aja mudah-mudahan namanya jadi panjang dengan gelar-gelar yang didapatkannya setelah kuliah nanti atau setelah naik haji. ex: Prof. Dr. H. Fadly, amiin. haha.. fadly ini anak tertua dikelas ini. karena itulah dipanggil dengan sebutan ‘atuk’ sama jijah dan echa. waktu duduk dikelas XI, fadly menjabat sebagai ketua kelas pada semester awal, dan ngga tau kenapa bisa jadi bendahara dikelas XII. alhasil setiap hari kerjanya menghitung uang kas yang ngga pernah dibayar sama anak kelas sementara hutang galon dikantin menumpuk. astaghfirullah. ular piton yang bisa menghapal setoran alquran terbanyak dikelas. dahsyat.

fitri arini. sumber-sumber info terbaru tentang segala sesuatu yang terjadi sekolah ada ditangan rini. gesit banget kalo ada gossip hot. dan cara berceritanya dilebaykan sedikit. (biar seru). maniak foto. dan hobi ngedit foto.

yesi ramadhani.. echi. pada umumnya semua memanggil dengan sebutan itu. super protective dan cocok jadi leader. sering jadi MC di acara-acara sekolah. echi selalu jadi korban anak-anak kelas yang punya kebiasaan sendawa sembarangan. alhasil si echi mual-mual dan pengen muntah. echi ini jagonya makan cabe. sebotol sambal pun ngga bakal dibilang pedes sama echi. malah dia bakal bilang, ‘kurang cabenya’. ckckck. echi juga suka sama ceker ayam. waah, itu oni juga suka chi.

kevin erwansyah akbar. panggilan kesayangannya “mas kevin”, singkatnya, ‘mas!’. kalo udah nyeletuk, ibu-ibu yang lagi hamil bisa langsung keluar anaknya karena ngga bisa nahan ketawa. kalo ngga ada mas kevin kelas pada sepi. dulu mas kevin ini rajanya telat. tapi sejak punya wali kelas Bu Ida, udah lumayan, udah ngga setiap hari telatnya. mas kevin jago bahasa inggris dan agak pusing kalo soal bahasa arab. mas kevin ngga pernah nyebut dirinya ‘aku’ kalo ngomong sama aku dan ngga pernah menyebutku dengan sebutan ‘kau’. tepatnya dia menyebut dirinya dan menyebutku dengan sebutan nama masing-masing. bukan cuma sama aku, sama semua cewe begitu. dan aku menyukai itu. kesannya lebih sopan. I like it. itu salah satu tipe cowo yang oni pengen lho mas. hmm, satu lagi, mas kevin ngga bisa makan yang pedes dan nasinya harus yang putih.

taufiq ismail. topik. ustad topik. religius banget. sama kayak mas kevin, topik ga pernah nyebut diri ‘aku’ dan ngga pernah menyebutku dengan sebutan ‘kau’. dikelas cuma topik sama mas kevin yang bersikap seperti ini sama aku dan cewe lainnya. yang lainnya ikutin topik sama kevin dong. memang cuma hal kecil, tapi dengan hal kecil seperti ini, cewe merasa dihargai. topik ini ketua rohis SMAFA. badannya kecil, kalo makan, nasinya ngga boleh kering, harus ada kuahnya. terus kalo minum obat rada susah. pahit katanya. topik ini jago dibidang sastra. kalo urusan puisi dan drama, hmmm, liat aja penampilannya. tediam elok kita dibuatnya. ckckck

nurul khairunnisa. icha, hmm. icha ini pendiam dan ngga banyak omong. tapi kalo udah bersatu sama sobat-sobatnya bisa casciscus juga. karena icha punya postur tubuh yang tinggi, jadi icha sering terpilih untuk ikut paskib. icha juga gesit loh main hp dikelas. hihi. jjjiaaahhh ketahuan. lanjutkan permainan ludo kita cha.

elsa fibeany Liora.. echa. dimana ada echa, disitu ada jijah. lengket sejak kelas X. kalo aku dapat dua tiket gratis ke Paris, orang pertama yang aku bawa itu echa. oia ca, oni masih punya hutang es krim sama echa.

ufi mitsaqy. lahir di ujung batu.. ufi. upiak. batak. badak. cebol. tinggal difajar ujung. hobi kentut, hobi sendawa sembarangan, (setiap pagi absent sendawa sama echi) dan rada lola. aku mesti mengulang lagi apa yang disampaikan orang lain khusus untuknya. kadang sedikit jengkel. ufi ini teman duduk aku sejak kelas sebelas. punya geng yang ketuanya pak hadrawi. optimis banget mau kuliah dibandung. dua jempol untuk ufi yang selalu ngejekin oni kurus, sekarang berat ufi turun tujuh kilo loh. dan ternyata berat oni lebih berat dari ufi loh. ayo ufi, semangat. oni sayang ufi. hho

alhumaira oryza sativa. jijah. begitu panggilannya. tapi khusus tatis memanggilnya riza. sobat karib echa. ketua geng playgroup. hobinya jerit sana jerit sini. badannya aja yang gede, tapi kelakuannya childish banget. jijah punya hobi berantem sama fauzi. dan kadang berujung tangis karena keusilan fauzi yang memberikan sugesti kalo tangan jijah yang kejepit itu harus dipotong dan diamputasi. dulu jijah jualan bakso. tapi ngga tau kenapa sekarang udah pensiun. pengen baksonya lagi. satu-satunya yang pake kacamata dikelas. suka keliling kelas sambil bilang “minta seribu.” haha. dan menularlah penyakit itu kesemua kalangan.

ari wibowo. GABONG. duplikat artis nih. “puisi. judulnya MERDEKA”. makhluk tuhan paling sabar. paling famous. paling dicari dikelas ini. rambutnya, wajahnya, hidungnya, senyumnya, perutnya, aihhhh. menggoda. haha. gabong, kau tu bagak sama aku kalo ngga ada fadly, ahhhh, cemen lah. kalo ada fadly melempem kau kayak bakpau. ckckck. ampun lah bong. ngga ada kau, ngga seru juga rasanya. ketua kelas sekaligus kepala suku. calon ketos ngga jadi. kalo aku cerita detail tentang sigabong ini, ngga akan selesai note ini. banyak gelar yang dimilikinya. namun gabong tetap tabah menjalaninya.

balqiz wardana, uuppss. salah. balqiz nur khalida.. cengeng. udah tua pun, masih hobi nangis juga. sitat ini, eiih salah lagi. sitatis ini kalo cerita suka sok seru. padahal yang diceritainnya tu cerita yang didengernya dari orang lain. tapi tatis mendeskripsikannya kayak dia ada disitu. kayak dia yang ngalamin. cebolnya sama kayak ufi. sitatis ini manja banget sama maminya. tapi oni sayang tatis. iya kan tis? tatis juga yang paling suka nyuapin oni setiap makan siang.

dicky yulvarizal. keciil. anak paling kecil dikelas ini. rajanya makan. apalagi gratisan. disuapin tatis pula. tapi badannya segitu-segitu aja. ngga gede-gede. jago sulap. lasuah kalo dengar kecil pake bahasa minangnya. salut sama usahanya yang bisa cari duit sendiri. pengen bisa punya uang hasil keringat sendiri. kalo liat kecil makan, aku jadi semangat makan. sekarang sih dia lagi sibuk ngumpulin poin stick eskrim, bermimpi pengen dapet PS3. tenang cil, aku yang bakal dapet lion-nya.

tami oktari. dek tami. hhe. paling keibuan dikelas ini. mirip tasya de rainbow. ngga banyak omong. hmm, apalagi ya yang mau aku certain tentang tami? mungkin dari sekian banyak makhluk ngga jelas di ia2 ini, baru tami yang bener kayaknya. yang lainnya pada sewai semua.

intan septia latif. eits, sorry, latifa maksudnya. hhe. kayaknya sebentar lagi mau dipanggil tante nih sama si rani. wahwah. intan ini mirip sama veni rose-nya silet. kalo lagi sendiri, bisa diam seribu bahasa. tapi kalo udah nimbrung sama sobat-sobatnya bisa lupa dunia. dan khasiat angok yang intan punya bisa membuat angka dadu keluar sesuai yang diinginkannya. haha. perang masih berlanjut.

mardianti fitri. dian. sekali meraup hutang-hutang pulsa, bisa sampai sejuta lebih. transaksi selalu berjalan setiap hari. dian ini anak paling bungsu di kelas ini. ngerayain sweetseveneennya waktu kuliah nanti. aduh, masih kecil ternyata. tapi kok lebih dewasa dari pada yang seharusnya dewasa ya?

fauzi. kalo pagi fauzi, kalo malam fauziah. mainnya selalu sama jijah eca. fauzi ini sama kayak fadly, namanya ngirit banget. termasuk SSTI. haha.

ranni putri ifwan. anee. anak kesayangan oom.tiap sore selalu dijemput tepat waktu. rani dikenal dengan suara kaleng yang khas dan kalo ketawa mirip burung wakwak. suka heboh dan ngga bisa diam. wajar sih sebenarnya, umurnya juga belum nyampe ke tahap dewasa.

ali firdaus ghifari. ali. paling merasa ganteng. suka garing dan maksa melucu. dan ngga ada sopannya sama cewe. ngomongnya ngasal. maaf deh ali, emang itu yang kami rasakan. aku cuma berusaha untuk jujur. aku cuma pengen kau lebih dewasa dan jadi anak yang baik.

inilah yang aku temukan dikelas ini. makhluk-makhluk langka yang punya tingkah kayak hewan purba. tapi disini aku menemukan satu hal yang ngga bisa aku lupain. mungkin sampai seumur hidup aku. aku bangga sama kelas ini. dan aku akan selalu berusaha untuk melindungi satwa-satwa langka tadi.
semuanya, waktu kita bener-bener singkat. aku mau, 5 atau 10 tahun kedepan kita tetap saling komunikasi dan jangan sampai miss communication. aku sangad sayang kalian semua.